Ketika sekolah kita tentu sudah pernah belajar mengertian Definisi DNA serta Fungsinya untuk kehidupan manusia ataupun untuk pertanian, artikel kali ini kita akan mencoba mengulang lagi pelajaran SMA, dan di artikel ini saya juga ingin membantu adik-adik yang sedang mencari tugas sekolah agar tugasnya bisa selsai dengan membaca artikel di blog ini, itulah beberapa motivasi saya membuat artikel ini.
Baik panjang lebar sudah saya melakukan pembukaan,hehe. kini saatnya kita menggali mengenai Pengertian DNA Itu sendiri, nah silahkan langsung di lihat di bawah ini.
Pengertian DNA
DNA singkatan dari deoxyribonucleic acid, atau dalam Bahasa Indonesia disebut dengan Asam Deoksiribosa Nukleat atau ADN. Kata deoxyrybo mengacu pada nama gula yang terkandung dalam DNA, yaitu deoxyrybose (deoksiribosa).
DNA adalah materi yang membentuk kromosom-kromosom dan juga merupakan informasi genetik yang tersimpan dalam tubuh makhluk hidup. Informasi genetik ini pada dasarnya merupakan kumpulan instruksi/perintah yang mengatur sel untuk bisa melakukan hal-hal tertentu.
usunan kimia DNA adalah polimer berupa rantai panjang dari nukleotida. Perlu Kamu ingat bahwa satu nukleotida terdiri dari satu gugus fosfat, satu komponen gula pentosa (5-karbon), dan satu basa nitrogen. Satu-satunya pembeda tiap nukleotida ialah basa nitrogen. Hanya ada 4 kemungkinan basa yang terdapat pada tiap satu nukloetida DNA, yaitu adenine (A), guanine (G), thymine (T), atau cytosine (C).
Variasi urutan dari keempat basa-basa tersebut membentuk suatu kode genetik pada sel. Mungkin hal ini dirasa aneh, hanya dengan 4 huruf yang terdapat pada DNA, suatu informasi genetik yang berbeda-beda dapat diwariskan pada keturunan makhluk hidup. Itu sebenarnya wajar saja, karena pada kromosom terdapat berjuta-juta nukleotida, maka sangat banyak kombinasi yang berbeda meskipun hanya berasal dari 4 huruf tersebut.
Bagaimana tiap bagian DNA dapat bergabung dan sesuai?
James Watson dan Francis Crick memenangkan Nobel di tahun 1962 mengenai model penyatuan sturktur DNA. Bersama dengan Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins, mereka menyatakan bahwa struktur DNA merupakan dua untaian nukleotida yang disebut dengan double helix, dimana untaian tersebut tersusun secara spiral dengan posisi gula dan gugus fosfat terletak di sisi luar dan basa-basa nitrogen saling berpasangan di sisi dalam (menyambung kedua untaian tersebut).
Struktur Molekul DNA Utas Ganda (Double Helix) |
Perlu diingat bahwa basa-basa tersebut tidak berpasangan secara acak. Erwin Chargaff meneliti lebih jauh pada basa-basa yang terkandung dalam DNA. Dia menyatakan persentase adenine (A) di dalam DNA selalu sama dengan persentase thymine (T), dan persentase guanine (G) selalu sama dengan persentase cytosine (C). Gambaran yang diutarakan Watson dan Crick menjelaskan hasil penelitian tersebut dengan memperkirakan bahwa basa A selalu berpasangan dengan basa T sedangkan basa G selalu berpasangan dengan basa C dalam rantai DNA. Oleh karena itu, A dan T serta G dan C, merupakan pasangan basa. Jika satu rantai DNA terkode ATGCCAGT, maka rantai pasangannya ialah TACGGTCA.
Replikasi Atau Penggandaan DNA
Urutan pasangan basa merupakan hal yang sangat menentukan dalam proses replikasi/penggandaan DNA. Penggandaan DNA merupakan proses dimana DNA ditiru untuk membentuk DNA baru yang sama kode genetiknya. Selama penggandaan, rantai DNA terbuka (karena ikatan hidrogen yang lemah terputus), sehingga ikatan antar-basa dalam struktur molekul DNA terputus. Dari masing-masing utas DNA tersebut (selanjutnya disebut utas cetakan) kemudian nukleotida-nukleotida yang baru disintesis berdasarkan urutan basa yang ada di utas cetakan. Rantai nukleotida yang baru memliki urutan basa yang komplemen dengan urutan basa pada utas cetakannya. Kemudian, sepasang utas DNA tersebut (utas DNA cetakan+utas DNA yang baru) saling terikat untuk membentuk utas DNA utuh yang baru dan memiliki kode genetik yang sama dengan utas ganda DNA sebelumnya. Jadi, proses penggandaan tersebut menghasilkan 2 molekul DNA yang sama, yakni satu utas ganda DNA lama dan baru. Oleh karena itu, proses ini dikenal sebagai semiconservative replication (penggandaan semikonservatif) karena satu rantai DNA menghasilkan satu rantai DNA baru yang sama.
Nah Sekarang Kita Coba Masuk Ke Manfaat DNA untuk Kehidupan Sehari-hari manusia itu sendiri.
Manfaat Dan Fungsi DNA
Sidik jari DNA atau DNA fingerprinting
Dalam analisa forensik yang mempermudah pekerjaan polisi untuk menangkap kriminal
DNA Untuk Pertanian
tanaman transgenik atau tanaman yang direkayasa DNA-nya sehingga dapat menghasilkan panen yang lebih tinggi ataupun memiliki sifat yang dikehendaki, seperti resisten terhadap herbisida ataupun dapat hidup di lahan yang kering
Nah itu dia 2 manfaat DNA untuk Kehidupan, sebenarnya masih banyak lagi manfaat DNA untuk manusia, akan tetapi untuk kali ini saya hanya menjabarkan 2 saja, dan untuk lebih lengkapnya saya akan membahasnya di artikel khusus tentang manfaat dan fungsi DNA, semoga teman-teman yang membaca artikel ini merasa terbantu ya.
Jika memang teman-teman merasa terbantu, saya tidak meminta banyak, hanya mohon kiranya artikel ini di share dengan mengklik tombol sosial media dibawah, baik itu Goolge Plus ataupun facebook, mari kita saling membantu, Terima kasih, dan sampai ketemu di artikel berikutnya ya.
Baca Juga Manfaat Kulit Pisang
0 komentar